Baik tidaknya suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang menjadi barometer sejauh mana karir kita bisa berkembang. Maka perlu pertimbangan yang matang sebelum memutuskan bekerja di suatu perusahaan
Anda yang sedang melewati masa awal meniti karir sedang berencana untuk pindah kerja dan mencari peluang baru dari perusahaan lain. Tentu saja hal ini wajar dan rata-rata orang akan selalu berambisi untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dengan gaji yang juga lebih besar dari sebelumnya. Sayangnya, sebagian orang pindah kerja hanya untuk mengejar gaji yang besar. Tipikal orang seperti ini tidak bisa dianggap sebagai orang yang sedang membangun karir. Mereka adalah orang yang sedang membangun kekayaan. Dan sekali lagi, ini sah-sah saja karena itu bukanlah suatu larangan dalam dunia kerja, mengingat bahwa setiap orang tentu punya tujuan yang berbeda-beda untuk beekrja.
Namun bagi Anda yang memang bertujuan membangun karir dari tingkat atau level bawah hingga ke posisi puncak, maka tentu gaji adalah prioritas kedua setelah posisi. Misalnya saat ini Anda adalah junior marketing manager di perusahaan properti, ketika ada penawaran dari industri farmasi untuk posisi HR Manager dengan gaji yang lebih besar, maka Anda bisa menolaknya karena Anda memang sedang membangun masa depan di dunia pemasaran.
Lalu, perusahaan seperti apa yang harus Anda pilih saat ingin pindah kerja?
Pertama, carilah perusahaan yang sudah go public. Ini akan meningkatkan kredit Anda ke depannya. Bekerja di perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selain menambah kredibilitas kompetensi profesional Anda, juga memperkuat posisi sebagai expert di industri tersebut. Apabila nanti Anda pindah ke perusahaan lain pun Anda lebih mudah diterima karena dilihat dari latar belakang perusahaan sebelumnya.
Kedua, kalau belum mendapatkan di perusahaan Tbk, cobalah pindah ke perusahaan multinasional. Ini juga membantu meningkatkan kredit karir Anda. Mereka yang berasal dari perusahaan multinasional lebih mudah untuk pindah ke tempat lain saat karir berjalan lambat. Sebaliknya, jika bekerja di perusahaan nasional, atau bahkan lokal, meski posisinya cukup tinggi namun bisa jadi akan mengalami downgrade atau penurunan level dan jabatan saat pindah ke perusahaan multinasional atau terbuka.
Ketiga, jika masih belum berhasil mendapatkan kesempatan di perusahaan multinasional, Anda bisa melirik perusahaan nasional yang belum go public tapi memiliki imej positif di pasar dalam dan luar negeri. Contohnya perusahaan properti yang mengembangkan proyek-proyek prestisius. Atau perusahaan fashion
yang menjadi market leader di industrinya.
Itu adalah panduan dalam mencari perusahaan secara umum. Namun apapbila ingin fokus untuk meniti karir, maka sebaiknya Anda melihat skala "besar atau tidak"nya perusahaan tersebut –Jika dilihat dari ukurannya, maka urutannya adalah:
Holding company
Biasanya banyak orang mengincar karir di perusahaan induk ketimbang cabangnya. Perusahaan raksasa yang membawahi berbagai macam anak perusahaan dengan berbagai macam industri biasanya sudah cukup banyak “makan asam garam” berbisnis. Ini patut Anda lirik untuk mengembangkan karir ke depannya.
Generasi Kedua dan Ketiga
Perusahaan yang sudah dikendalikan oleh generasi kedua (atau bahkan ketiga) membuktikan bahwa fundamentalnya cukup kuat. Perusahaan seperti ini patut dilirik. Namun sekali lagi perlu diingat, bahwa gaji belum tentu besar atau sesuai dengan ekspektasi Anda. Karena perusahaan besar belum tentu bergaji besar. Namun jika Anda bertujuan membangun karir, tentu saja tipikal perusahaan seperti ini sangat direkomendasikan.
Start-Up
Perusahaan seperti ini, meski biasanya berumur di bawah lima tahun, namun cukup direkomendasikan untuk meniti karir. Apalagi kalau Anda memang ingin fokus di industri teknologi. Namun hati-hati jangan sampai salah memilih karena start-up biasanya mengandalkan modal dari investor. Oleh karena itu, carilah perusahaan rintisan digital yang memang disuntik oleh investor-investor terkemuka kelas dunia. Logika sederhananya, jika venture capital mempercayakan jutaan dollar kepada perusahaan tersebut, itu berarti bahwa perusahaan tersebut memang memiliki prospek yang cerah.
Itulah beberapa tips yang bisa Anda jadikan panduan dalam mengembangkan karir ke depannya. Intinya adalah fokus terhadap bidang Anda dan, kalau bisa, pada industri Anda. Menjadi ahli membutuhkan waktu. Mereka yang bekerja puluhan tahun pun belum tentu memahami industri dan pekerjaan mereka sendiri. Sebab apa? Karena mereka berpindah-pindah industri dan bertukar-tukar bidang kerja. Tidak heran kalau Prof. Rokhmin Dahuri dibayar mahal karena keahliannya di bidang perikanan, sebab ia memang fokus di bidang tersebut selama lebih dari 30 tahun. Tidak heran pula Erick Meier diburu perusahaan-perusahaan kakap khususnya di bidang telekomunikasi karena ia memang mendedikasikan karirnya di industri tersebut.