Banyak orang yang menginginkan untuk bisa kerja di luar negeri. Impian untuk memiliki gaji dalam mata uang dollar (yang memiliki nilai tukar yang cukup tinggi), hidup di apartemen mewah, suasana kota yang teratur, teman kerja lintas negara, tentunya menjadi kebanggan dan prestise tersendiri. Mereka yang bisa bekerja di luar negeri, khususnya di Amerika, Eropa, Australia dianggap sebagai orang yang sukses. Kantor yang mereka harapkan berada di gedung-gedung pencakar langit di pusat kota. Seperti itulah gambaran orang Indonesia tentang mereka yang bekerja di luar negeri.

Tentu saja bukanlah mimpi di siang bolong apabila Anda ingin mencoba mengadu nasib ke luar negeri. Betapa banyaknya orang-orang Indonesia yang sukses berkarir di luar negeri. Sebut saja Ken Sutanto yang sukses menjadi akademisi paling berpengaruh di Jepang. Lalu ada Andreas Harsono yang menduduki posisi CEO di perusahaan riset GLOBAL HAY GROUP yang bermarkas di Singapura. Lalu ada mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sukses menduduki posisi penting di World Bank, dan banyak lagi para profesional Indonesia yang sukses di kancah mancanegara.

Pada dasarnya meniti karir dan berhasil di luar negeri sama realistisnya dengan sukses berkarir di Indonesia. Faktor pembedanya hanyalah pada kultur sosial budaya dan tentunya bahasa. Selebihnya hampir sama, mencakup dedikasi, motivasi, negosiasi, berpikir konseptual, berpikir strategis dan lainnya. Tidak ada perbedaan definisi kerja keras antara Indonesia dan Amerika. Tidak ada yang perlu diperdebatkan tentang loyalitas antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan di Inggris. Tidak pula berbeda makna kreatif antara kita dengan pekerja di Australia. Semuanya sama saja.

Lalu apa langkah yang harus ditempuh agar Anda bisa bekerja dan meniti karir di luar negeri?

Pertama, rumuskan dulu tujuan Anda meniti karir. Apakah Anda murni mencari penghasilan besar, atau apakah tujuan akhir adalah menjadi pakar di bidang Anda saat ini? Dua tujuan ini memiliki strategi yang berbeda. Jika ingin mencari penghasilan besar, Anda bisa melamar untuk posisi apa saja di perusahaan luar negeri karena gaji mereka jelas lebih mahal dibandingkan Indonesia. Namun bila Anda ingin menjadi expert di bidang profesi yang sedang Anda geluti, maka yang harus dilakukan adalah melamar ke perusahaan yang membuka posisi sejenis meski gajinya lebih rendah dibanding profesi lain.

Kedua, pelajari persyaratan teknis bekerja di luar negeri. Meliputi visa, izin tinggal, dan sebagainya. Anda bisa memulai mencari informasi dari kenalan yang sedang atau pernah bekerja di luar negeri. Tanyakan apa saja persyaratan administratif untuk bisa bekerja di luar negeri. Biasanya syarat-syarat tersebut membutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun sehingga Anda harus mempersiapkannya jauh hari.

Ketiga, gaji dan standart hidup. Jangan tertipu dengan tawaran gaji besar karena standart hidup di negara lain pun lebih mahal daripada Indonesia. Sebagai contoh, Singapura adalah negara dengan biaya hidup termahal di dunia. Bahkan melebihi NewYork. Pertimbangkan gaji yang akan Anda terima saat ditawari pekerjaan di negeri Singa tersebut. Apalagi kalau membawa keluarga dan tinggal di apartemen. Ingat, bahkan air mineral di Singapura pun sangat mahal!

Keempat, jika Anda belum menemukan kesempatan bekerja di luar negeri secara langsung, bisa dengan bekerja di perusahaan luar negeri yang beroperasi di Indonesia. Saat Anda bisa menunjukkan kinerja yang bagus, Anda bisa meminta dimutasi cabang perusahaan di negara lain yang menjadi incaran Anda. Namun jangan terkejut karena pada umumnya, ketika Anda berhasil mendapatkan penempatan di luar negeri, maka Anda akan mengalami downgrade dalam hal posisi. Misalnya saat ini Anda sebagai manajer, saat dipindahkan ke Eropa posisi Anda bisa turun ke level supervisor atau senior staf. Tentu bagi sebagian orang hal ini tidak menjadi masalah. Tinggal bergantung kepada tujuan Anda bekerja di luar negeri itu sendiri.

Jadi, selamat berkarir dan semoga Anda bisa sampai di negara impian Anda!