Untuk mencapai kesuksesan dalam karir, ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan memahami berbagai sudut pandang CEO di tempat Anda bekerja.
Berpikir layaknya seorang Chief Executive Officer (CEO) adalah rumus kesuksesan bagi Anda yang sedang merintis karir dari bawah. Banyaknya orang yang gagal menanjak ke level yang lebih tinggi bukan karena rendahnnya kompetensi, melainkan karena cara berpikirnya yang hanya terpaku pada bidangnya saja. Mereka bekerja seperti biasanya sesuai dengan bayarannya. Kalau tugas Anda sebagai seorang staf administrasi , maka Anda tidak peduli terhadap target perusahaan. Jika profesi Anda sebagai seorang staf finance atau keuangan, perhatian Anda tidak sampai pada ranah pemasaran / marketing . Kalau jabatan Anda adalah supervisor penjualan, Anda tidak peduli terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Seorang CEO adalah mereka yang mempedulikan semua aspek dari perusahaannya, mulai dari masalah kecil sampai masalah besar, mulai dari staf terendah sampai level manajerial. CEO adalah orang yang menaruh kepedulian terhadap keseluruhan bidang perusahaan, karenanya itulah seorang CEO layak dibayar mahal.
Konon, CEO di ASTRA Grup, berdasarkan survei majalah ekonomi-bisnis SWA bisa mencapai lebih dari 10 miliar rupiah per tahun. Mengapa “harga” mereka sedemikian mahal? Tentu karena kontribusi mereka yang juga besar terhadap omset perusahaan. Semakin tinggi tanggung jawab mereka, semakin layak dibayar mahal. Dan ini berlaku untuk level manapun.
Jika Anda ingin sukses lebih cepat, maka cara berpikir Anda haruslah cara berpikir seorang CEO, bukan cara berpikir seorang staf. Berikut adalah beberapa tips karir bagaimana cara berpikir seorang CEO?
Meski Anda sebagai seorang staf yang bertanggung jawab “hanya” pada laporan administrasi, Anda juga harus memahami bagaimana perkembangan industri saat ini. Bukan sekedar menulis laporan saja, tapi juga memahami apa yang Anda tulis. Seorang staf saat rapat tentu juga punya hak suara terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda paham perkembangan bisnis dan industri saat ini sehingga bisa memberikan insight baru bagi manajemen.
Seorang CEO akan terus menerus menghadapi permasalahan setiap harinya. Ini wajar, karena itulah ia menduduki posisi puncak pimpinan. Syarat untuk menjadi seorang CEO salah satunya adalah kemampuannya memetakan masalah dan mencari pemecahannya. Di level manapun, seseorang dituntutut untuk memberikan solusi terhadap berbagai macam persoalan. Cobalah sesekali Anda bertanya kepada atasan Anda, masalah apa yang paling mendesak untuk diselesaikan dengan segera. Cari referensi dari internet atau dari buku-buku bisnis dan cobalah rumuskan pemecahannya menurut versi Anda sendiri. Setelah itu, sampaikan kepada pihak manajemen saat meeting. Meski mungkin yang Anda sampaikan belum bisa direalisasikan, minimal mereka mengetahui bahwa Anda menaruh perhatian terhadap perusahaan.
Kalau Anda sudah memiliki anak buah, kepemimpinan Anda akan diuji. Bukan soal menunjuk-nunjuk siapa melakukan apa, tapi bagaimana Anda memetakan potensi masing-masing anggota tim, dan mendelegasikan tugas sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Seorang bos memerintahkan stafnya tanpa melihat apakah tugas tersebut bisa membuatnya bertambah cerdas atau tidak, sedangkan seorang leader/pimpinan mampu memberikan tugas yang membuat timnya belajar dan berkembang.
Ini cara berpikir CEO yang jarang dimiliki oleh karyawan di level bawah. Bagi perusahaan yang berorientasi pada kapital, semakin banyak karyawan semakin membenani perusahaan. Padahal, justru semakin banyak sumber daya manusia akan semakin membantu mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan organisasi. Yang dipermasalahkan oleh seorang CEO bukanlah jumlah karyawannya, melainkan kualitas karyawan. Maka CEO yang sukses membawa bisnisnya maju adalah pimpinan yang memfasilitasi aset manusianya dengan pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka.
Memiliki pola pikir dan pola kerja layaknya seorang CEO memang butuh latihan. Mungkin bagi yang fresh graduated yang baru masuk kerja hal ini membutuhkan tantangan tersendiri. Namun dengan merubah persepsi terhadap diri sendiri yang beranggapan sebagai karyawan level rendah menjadi pimpinan perusahaan, maka mau tidak mau Anda akan bertumbuh dengan sendirinya. Anda akan “dipaksa” oleh diri sendiri untuk menjadi yang terbaik di perusahaan itu.