Pernahkah Anda mengalami bertemu seseorang yang cukup berpengaruh dan bisa menentukan karir Anda di masa depan di dalam lift? Lalu Anda ingin mempromosikan ide-ide Anda terhadap kemajuan perusahaan kepadanya dalam waktu kurang dari 30 detik. Apa yang harus Anda katakan kepadanya supaya dia tertarik mendengarkan ide Anda?

Beberapa bulan yang lalu, TechInAsia, sebuah perusahaan media yang berkecimpung di dunia teknologi, bekerjasama dengan Uber, platform transportasi digital asal San Fransisco, menyelenggarakan kegiatan yang bernama Uber Pitch. Ini adalah acara yang memfasilitasi para pendiri perusahaan rintisan digital (start-up) untuk mempresentasikan ide bisnisnya kepada investor di dalam mobil jemputan Uber. Mereka hanya punya waktu kurang dari 10 menit (dua kali putaran mobil mengelilingi Mal Pasific Place) untuk menjual idenya kepada investor yang berada di dalam Uber tersebut. Dan di sinilah seninya, bagaimana membuat seseorang tertarik dengan sebuah ide namun dengan waktu yang terbatas.

 

Menjual ide ke orang lain, atau membuat orang tertarik dengan apa yang kita tawarkan kurang dari 30 detik disebut dengan istilah elevator pitch. Mungkin terdengar seperti tips sukses melakukan presentasi , namun ini jauh berbeda. Keahlian ini bukan saja bermanfaat bagi orang yang sedang meniti karir tapi juga untuk mereka yang justru baru masuk ke dunia kerja. Keahlian “menjual diri” dalam waktu yang singkat sangat dibutuhkan di zaman yang serba tergesa-gesa ini.

Apa saja yang harus disiapkan untuk elevator pitch?

Pertama, apa yang Anda inginkan dari lawan bicara untuk mengingat Anda? Buatlah sesingkat mungkin. Kedua, ceritakan nilai tambah apa yang Anda tawarkan. Dan ketiga, ceritakan apa manfaat yang bisa diberikan kalau mereka menggunakan produk atau jasa Anda yang tidak ditawarkan oleh kompetitor.

Untuk kepentingan saat melamar, bisa juga menggunakan teknik ini untuk memberikan kesan yang impresif kepada pewawancara, meski biasanya wawancara akan berlangsung sedikitnya 30 menit, bukan 30 detik. Namun apabila Anda mampu membuat pihak manajemen tertarik untuk mendengar lebih lanjut pada 30 menit pertama, maka Anda sudah memenangkan hati mereka.

Untuk kepentingan pekerjaan, atau bisnis, fokuslah pada bagaimana cara Anda membantu menyelesaikan masalah orang lain. Semakin spesifik, semakin bagus. Jangan menjelaskan proses pemesanan, transaksi dan hal-hal teknis lainnya. Tujuan dari elevator pitch adalah menciptakan ketertarikan. Harapannya agar orang tersebut menghubungi Anda atau merekomendasikan nama temannya. Ingatlah bahwa elevator pitch ini bukan untuk menjual suatu produk. Sasarannya adalah menjaring peminat terhadap bisnis atau perusahaan Anda, dan bukan pelanggan / klien.

Dalam dunia kerja , sering sekali Anda menemukan situasi-situasi yang mengharuskan Anda secara cepat mempengaruhi lawan bicara Anda. Misalnya saat rapat dengan dewan direksi, berkoordinasi dengan tim, bertemu klien, atau bahkan melayani keluhan pelanggan. Sebagai sebuah skill, tentu saja elevator pitch bisa dipelajari dan bahkan bsia diduplikasikan ke anggota tim Anda. Namun sebagaimana ketrampilan-ketrampilan yang lain, tidak semua orang yang akhirnya mampu menguasai ini. Anda, apapun posisi dan bidang pekerjaan saat ini, harus menguasai teknik ini sebagai penunjang karir Anda.

Dunia bisnis adalah dunia orang-orang sibuk. Semakin tinggi posisi seseorang semakin sedikit waktu yang ia miliki untuk berbicara dengan orang yang tidak punya agenda pertemuan dengannya, termasuk Anda. Meskipun demikian, selalu ada kesempatan-kesempatan yang tidak terduga saat bisa bertemu dengan orang-orang penting yang bisa jadi akan mempengaruhi karir Anda di masa depan. Dan di sinilah pentingnya keahlian sebagai elevator pitch.

Oleh karena itu, demi mempercepat perjalanan karir Anda, rasanya keahlian elevator pitch ini menjadi wajib untuk dimiliki.