9e39mch8o4 psikotes
TIPS SUKSES MENGHADAPI PSIKOTES KERJA

Dalam proses rekrutmen, psikotes merupakan salah satu tes yang digunakan pihak perusahaan sebagai acuan untuk penerimaan karyawan. Lalu bagaimana agar bisa berhasil mengikuti psikotes kerja? 


Tes kepribadian, atau akrab disebut sebagai psikotest, terkadang menjadi sesuatu yang menakutkan bagi calon karyawan. Tes ini merupakan salah satu dari serangkaian proses rekrutmen yang terkadang bisa memakan waktu hingga lima jam non stop ini (biasanya dimulai jam 8 pagi dan berakhir jam 1 siang) bukan saja memeras otak, tapi juga memeras isi perut karena para pesertanya akan lapar setelah mengerjakan soal ini. Pertanyaan-pertanyaan yang tertera di dalamnya mulai dari yang simpel hingga sulit mendorong pada kandidat untuk mengadu intelektual dan kreatifitasnya. Hasil psikotest biasanya akan diberitahun paling telat dua minggu setelah kegiatan tersebut berlangsung.

Pernahkah Anda gagal dalam mengikut psikotest ini? Kalau pernah, jangan putus asa karena hampir rata-rata orang baru bisa berhasil lulus dalam ujian kepribadian ini setelah mengikut sedikitnya tiga kali. Itu pun kalau bertemu dengan soal-soal yang sama. Kita akan jadi hafal pertanyaan apa yang keluar dan bagaimana cara menjawabnya. Psikotest bisa menjadi ujian final bagi calon pegawai atau hanya menjadi seleksi awal dari penerimaan karyawan baru. Apapun itu, Anda harus lulus psikotest jika ingin mendapatkan pekerjaan yang Anda idam-idamkan.

Pada umumnya, pertanyaan psikotest untuk menguji IQ (Intelegent Quotient) dan EQ (Emotional Quotient) Anda. Jangan terjebak pada jawaban "Benar ata Salah" karena memang bukan itu penilaiannya. Juga jangan terjebak pada jawaban moral dan tidak bermoral. Contoh, dalam sebuah psikotes akan ada pertanyaan di mana Anda harus memilih salah satu dari dua jawaban yang paling mendekati kepribadian Anda. Misalnya: (a) Saya lebih suka memaki-maki orang di depan umum dan pilihan (b) Saya suka membaca buku terutama yang bertema seks.

Kira-kira, mana jawaban yang Anda pilih? Jawaban apapun yang Anda pilih, tidak berarti dinilai negatif secara moral oleh psikolog. Jawaban yang dipilih menjadi petunjuk awal karakter Anda dan penilaian apakah karakter tersebut cocok dengan posisi yang Anda lamar. Tidak berarti Anda akan dicap sebagai orang yang berpikiran kotor hanya karena memilih (a). Dan tidak akan dinilai sebagai seorang emosional walaupun Anda memilih (b). Tapi Anda mungkin akan dinilai sebagai orang yang berimajinasi tinggi saat memilih jawaban pertama, dan sebagai orang yang ekspresif saat memilih yang kedua. Kalau Anda melamar di perusahaan yang bergerak di industri kreatif, pilihan (a) bisa menunjang pekerjaan Anda nantinya.

Lalu apa yang harus disiapkan agar berhasil di psikotest? Berikut beberapa tips karir agar sukses menjalani psikotes kerja.

Pertama, sering-seringlah mengerjakan soal psikotest. Meski pertanyaan di buku-buku psikotest yang bisa Anda beli tersebut tidak keluar di ujian yang sebenarnya, namun setidaknya bisa menjadi gambaran tipe soal apa yang akan keluar pada penyeleksian tersebut. Pada dasarnya, soal psikotest berkisar pada spasial, numerik, menggambar, dan sebagianya sehingga Anda bisa mempelajarinya lewat buku-buku yang sudah terbit.

Kedua, bersiaplah untuk gagal hingga tiga kali. Ini bukan saran main-main. Saat Anda dipanggil pertama kali untuk psikotest, tujuan utamanya bukan untuk lulus tapi untuk mengenal soal-soalnya. Kalau bisa, “hafalkan” bentuk soal dan jenisnya, lalu segera tulis di buku catatan pribadi Anda selesai ujian. Ini bisa dijadikan panduan kalau nanti Anda akan dites lagi karena hampir rata-rata soalnya sama.

Ketiga, berdiskusilah dengan psikolog. Tanyakan apa maksud dari jenis-jenis soal tersebut. Direkomendasikan untuk menanyakan pada psikolog kenalan Anda agar bisa lebih terbuka. Ketika sudah tahu tujuan jenis soal, maka sesuaikan dengan bidang yang Anda lamar.

Keempat, makanlah yang cukup, minum susu dan vitamin. Psikotest membutuhkan otak yang fokus dan perut yang kenyang. Anda akan mengerjakan soal yang paling berat di sesi terakhir pada jam makan siang, yaitu menghitung koran. Secara tingkat kerumitan tidaklah sulit, tapi dilihat dari sisi konsistensi dan kecepatan, jelas soal ini adalah yang paling berat. Ini adalah penilaian terhadap konsistensi dan daya tahan Anda dalam bekerja, apakah semakin lama semakin menurut, atau malah naik turun. Di sini Anda perlu berlatih di rumah.

Kelima, jangan pernah memikirkan soal sebelumnya. Ketika Anda sudah menjawab, segera fokus ke soal berikutnya. Anda harus bisa menjawab semua soal. Kalau pun tidak sempat, minimal lima puluh persen sudah Anda jawab. Gagalnya kandidat yang ikut psikotest disebabkan salah satunya karena tidak cepat dalam menjawab soal.

Selamat ujian, semoga sukses untuk Anda!

29 Januari 2016
Related Articles
4jch8yk3n7 tips interview kerja dengan orang asing
21 Januari 2016
TIPS INTERVIEW KERJA DENGAN ORANG ASING

Interview kerja adalah hal yang krusial bagi jenjang karir, maka dari itu perlu persiapan yang sangat baik, apalagi bila yang mewawancara adalah perusahaan dari luar negeri.

6hglfyommz tips mengatasi rasa bosan dalam bekerja
29 Januari 2016
TIPS MENGATASI RASA BOSAN DALAM BEKERJA

Rasa bosan merupakan hal yang lumrah terjadi dalam dunia kerja. Rutinitas dan situasi lingkungan kerja yang monoton bisa menyebabkan kebosanan. Lalu bagaimana cara mengatasinya?