Pertanyaan Interview Yang Membuat Kandidat Berpikir Keras

Selama belasan tahun terakhir, dalam ratusan wawancara, penulis telah mencoba untuk lebih memahami bagaimana CEO merekrut dengan bertanya kepada mereka: jika Anda dapat mengajukan satu pertanyaan saja kepada seorang kandidat dalam sebuah wawancara kerja, dan Anda harus memutuskan berdasarkan jawaban mereka apakah akan mempekerjakan mereka, apa pertanyaan itu?

Pertanyaan interview yang sangat umum akan seperti “Apa kekuatan dan kelemahan terbesar Anda?” dan "Apa yang Anda sukai?" Namun, pertanyaan tidak tertebak yang mereka utarakan mengejutkan penulis.

“Dalam skala 1 sampai 10, seberapa anehkah kamu?”

“Jika Anda adalah seorang minuman, apa ciri khas Anda?

"Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda dalam satu kata?"

Karena orang-orang yang diwawancarai untuk jabatan senior sudah berpengalaman menghadapi pertanyaan interview sepanjang karir, sebagian besar telah berlatih memberikan jawaban yang dipoles dan lebih dapat diprediksi. Banyak dari mereka akan menjawab, "Saya terlalu peduli," ketika ditanya kelemahan terbesar mereka.

Karena hal ini, pewawancara sebaiknya melakukan dengan yang disebut "pertanyaan bank-shot" untuk mengintip di balik fasad yang dihadirkan orang dalam wawancara, jadi lebih mudah untuk mengetahui apa yang benar-benar membuat mereka tergerak. Apa yang hebat dari jenis pertanyaan ini adalah tidak ada jawaban yang benar atau salah, dan orang tidak dapat mencoba mempermainkan sistem, terutama ketika mereka menjelaskan mengapa mereka menjawab seperti itu. Ini membuat penulis bertanya-tanya: apa pertanyaan tunggal yang terbaik? Berikut adalah tiga teratasnya.

“Apa kualitas yang paling tidak kamu sukai dan paling kamu sukai dari orang tuamu?” Ini datang dari Bob Brennan, yang merupakan CEO dari perusahaan penyimpanan data Iron Mountain ketika penulis mewawancarainya bertahun-tahun yang lalu. Alasan mengapa penulis berpikir itu pertanyaan yang sangat efektif adalah bahwa, terlepas dari apa yang mungkin kita katakan pada diri kita sendiri, kita tidak dapat benar-benar melarikan diri dari orang tua kita (atau siapa pun yang membesarkan kita). Mungkin ada hal-hal yang mereka lakukan yang kita sukai, dan kita mungkin juga melakukannya. Dan kemungkinan ada beberapa hal yang mereka lakukan yang menurut kita gila, dan kita mungkin berusaha keras untuk tidak melakukan hal-hal itu.

Bagi Brennan, tujuan mengajukan pertanyaan ini adalah untuk melihat apakah kandidat bersedia menjadi rentan. "Bahasa tubuh berubah ketika Anda mengajukan pertanyaan itu, dan orang-orang harus membuat keputusan," katanya. “‘Apakah saya akan terbuka dengan orang ini?’ Karena jelas bagi mereka bahwa saya tidak akan menanyakan alasan mereka memilih perusahaan ini. Saya tidak terlalu peduli. Aku ingin tahu apa yang membuatmu pergi. Dan seberapa bersedia Anda mengatakan itu kepada saya?”

Wawancara kerja dimaksudkan untuk menjadi semacam bola kristal, yang memberi pemberi kerja gambaran tentang seperti apa seorang kandidat. Gambaran ini tidak hanya memperlihatkan pada hari pertama tetapi juga setelah enam bulan, ketika periode bulan madu berakhir dan mereka menghadapi beberapa tantangan pekerjaan. Penulis berpikir bahwa ini pertanyaan terbaik untuk memastikan bagaimana seorang karyawan akan berperilaku dari waktu ke waktu.

Tentu saja, pemikiran untuk mengajukan pertanyaan pribadi seperti itu dapat membuat pewawancara tidak nyaman (walaupun saya telah diyakinkan oleh banyak profesional HR bahwa pertanyaan ini adalah pertanyaan yang adil). Jika membuat pewawancara tidak nyaman, maka fokuslah pada hal positif saja seperti, “Kualitas apa yang paling Anda sukai dari orang tua Anda?”

Pertanyaan lainnya berasal dari Clara Lippert Glenn, yang saat itu merupakan CEO perusahaan pelatihan industri energi Oxford Princeton Programme. Ia mengatakan bahwa dia mengajukan pertanyaan kepada kandidat: “Jika Anda bangun besok pagi, dan tidak ada manusia yang tersisa di bumi—hanya hewan—kamu jenis binatang apa?”

Penulis pun telah menggunakan pertanyaan tersebut berkali-kali sebagai pemecah kebekuan dengan kelompok-kelompok kecil, dan menambahkan ketukan kedua untuk pertanyaan itu, yaitu meminta orang untuk menjelaskan mengapa mereka memilih hewan tertentu. Saya telah menemukan itu secara konsisten mengungkapkan gambaran tentang kandidat (dan juga pendidikan yang cukup tentang kerajaan hewan).

Selain itu, Lippert Glenn menambahkan bahwa penjual yang baik kemungkinan besar akan mengatakan bahwa mereka akan menjadi pemangsa, seperti singa. Dan ketika penulis bertanya kepada Lippert, dia akan menjadi hewan apa, dia berkata seekor hiu putih besar—“Saya takut setengah mati pada mereka, jadi mengapa tidak menjadi salah satunya? Anda berada di puncak rantai makanan.”

Terakhir, penulis sangat menyukai pertanyaan wawancara dari Jacqueline Novogratz, pendiri dan CEO Acumen, yang berinvestasi dalam bisnis yang melayani orang miskin di negara berkembang. Pertanyaan tersebut berbunyi “Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa paling cantik?”

Novogratz mengatakan bahwa beberapa orang mungkin bingung pada awalnya dengan pertanyaan itu. Tapi yang lain mengerti maksudnya. "Jika orang jujur ​​dengan diri mereka sendiri, mereka tahu apa yang saya bicarakan," katanya. "Apa yang kamu lakukan ketika kamu bersinar, ketika kamu berada di zona, ketika kamu sedang on fire?"

Di dunia yang ideal, pekerjaan yang Anda rekrut untuk dilakukan seseorang adalah pekerjaan yang sama di mana keterampilan dan bakat kandidat selaras dengan tugas yang ada. Dan jika dari jawaban kandidat pekerjaan itu jauh dari apa yang ingin dilakukan jika merasa paling cantik, maka hal ini penting untuk menjadi faktor dalam keputusan perekrutan Anda.

Sekarang saatnya membalikkan keadaan. Jika Anda sedang dalam wawancara kerja, bagaimana Anda akan menjawab tiga pertanyaan di atas?

Sumber: strategy-business.com