Interview kerja adalah hal yang krusial bagi jenjang karir, maka dari itu perlu persiapan yang sangat baik, apalagi bila yang mewawancara adalah perusahaan dari luar negeri.
Mendapat panggilan interview atau wawancara kerja tentu adalah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi kalau perusahaan yang mengundang tersebut adalah perusahaan global atau multinasional. Namun sebagian orang cenderung sudah merasa “kalah sebelum berperang” begitu mengetahui bahwa yang akan mewawancarainya adalah orang asing. Pernahkah Anda mengalami hal yang seperti itu?
Jika Anda pernah menjalani sesi interview kerja atau diwawancarai oleh orang asing dan kemudian gagal, jangan putus asa. Sering kali kegagalan disebabkan karena pengalaman pertama. Bukankah dulu Anda pernah gagal ketika diwawancarai oleh orang lokal, dan akhirnya diterima kerja karena berhasil melewati berbagai tahapan tersebut? Sebenarnya pengalaman diwawancarai sama saja, baik dengan orang lokal maupun orang asing. Bedanya adalah orang asing menggunakan bahasa Inggris yang notabene tidak (atau belum) dikuasai secara utuh oleh calon karyawan tersebut. Jadi inti permasalahannya bukan dikarenakan materi wawancara, melainkan faktor komunikasi.
Terbiasa berbahasa Inggris tidak juga menjamin seseorang bisa lolos sesi interview kerja. Perlu beberapa keahlian tambahan agar pihak pewawancara merasa Anda adalah orang yang dibutuhkan perusahaan. Sebagaimana ketika diwawancarai oleh orang lokal, tentu bukan karena bahasa Indonesia Anda yang lancar maka Anda diterima kerja, melainkan karena kepiawaian komunikasi yang Anda miliki.
Lalu apa yang harus disiapkan saat akan menjalani sesi interview kerja dengan orang asing?
Di zaman sekarang ini, Anda bisa mendapatkan informasi apapun yang dibutuhkan. Ketika pihak personalia menghubungi Anda dan mengundang wawancara, biasanya mereka akan menyebut nama pewawancara. Catatlah namanya dan temukan informasi profile orang tersebut melalui pencarian Google dengan cara mengetik nama orang tersebut beserta nama perusahaannya. Setelah menemukan profilnya, pelajari latar belakang profesionalnya. Jika ia bekerja dibidang industri yang berbeda, maka Anda harus mencoba mempelajari industri-industri lain (di luar industri perusahaan tempat Anda dipanggil). Ini untuk memberi kesan bahwa Anda memahami dunia bisnis secara lebih global.
Ya, kalau perlu, Anda hafalkan dalam bahasa Inggris tentang diri Anda, pekerjaan sebelumnya, apa yang sudah Anda lakukan, apa prestasi Anda, bagaimana Anda mengelola stress dan lain-lain. Nanti ketika ada pertanyaan apapun, dengan menguasai beberapa clue dalam bahasa Inggris Anda tinggal memilih hafalan mana yang cocok untuk pertanyaan tersebut.
Orang asing, apalagi kalau dia sudah memiliki kedudukan di perusahaan tempat Anda melamar, biasanya sangat senang dengan kandidat yang menguasai peta persaingan bisnis. Bacalah referensi (khususnya dari sumber-sumber terpercaya seperti CNN, Business Week, Forbes, The Washington Post dan situs berita lainnya) untuk memperkaya jawaban Anda. Perhatikan apa yang sedang terjadi di dalam persaingan bisnis dan berilah saran kepada pewawancara apa yang harus dilakukan untuk memenangi persaingan tersebut –Tentu berdasarkan bidang yang Anda lamar.
Apa yang sedang terjadi saat ini di industri perusahaan tempat Anda melamar? Bagaimana perubahan perilaku konsumen? Berilah pandangan-pandangan tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris yang jelas dan kosa kata yang tepat dan spesifik. Semakin tepat dan spesifik kosa kata yang Anda kemukakan, maka pewawancara asing tersebut akan menganggap Anda sebagai orang yang mengerti tentang situasi bisnis dan pengaruhnya terhadap perusahaan tersebut.
Umumnya pada sesi terakhir interview kerja, pihak perusahaan memberikan Anda kesempatan untuk bertanya. Jangan hanya bertanya tentang berapa gaji yang akan Anda terima atau fasilitas apa saja yang akan Anda dapatkan. Ini sudah terlalu umum dan perusahaan akan menganggap Anda hanya berorientasi pada diri sendiri –Mengingat itu adalah pertanyaan yang juga ditanyakan oleh kandidat lain. Lebih baik Anda menanyakan tentang apa target perusahaan selama satu hingga dua tahun ke depan, apa rencana perusahaan berkaitan dengan kebutuhan sumber daya manusia yang mana Anda sedang lamar tersebut, apa ekspektasi pihak manajemen terhadap posisi yang Anda minati, dan lainnya. Dengan menanyakan hal-hal tersebut, Anda berpikir satu langkah lebih maju dibandingkan kandidat lain.
Ini cara yang bisa dikatakan lebih elegan dibanding sekedar pamit salaman. Anda bisa memberikan pewawancara tersebut kartu nama Anda, sebagai gantinya mintalah dia memberikan kartu namanya juga. Di hari berikutnya, kirimkan ia email mengucapkan terima kasih dan bersedia untuk berdiskusi lebih lanjut tentang industri. Ini untuk membuat Anda lebih outstanding the crowd. Anda akan dicatat sebagai kandidat yang memiliki nilai tambah.
Selamat mencoba!