Sebagai seorang fresh graduate, membuat CV yang menarik tentunya bukan perkara mudah, terlebih lagi bagi yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekalil
Bagi para fresh graduated atau pencari kerja, Curriculum Vitae (CV) adalah senjata utama (dan mungkin satu-satunya) untuk bisa mendapatkan pekerjaaan yang diidam-idamkan. Secara sederhana, CV menggambarkan tentang siapa diri kita, apa yang pernah kita lakukan, bagaimana tingkat keaktifan kita, dan pekerjaan apa yang lebih pantas untuk kita. CV adalah penilaian awal dari seorang personalia terhadap kompetensi kita. Kalau CV tidak menarik, atau tidak menggambarkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, maka nasibnya akan berakhir di brankas-brankas ruang HRD. Dan terkadang, dalam sebuah kegiatan open recruitment, seorang HRD akan “menghibur” mereka yang tidak lulus pada tahap seleksi awal dengan kalimat “Kami sudah menyimpan data Anda dan akan menghubungi Anda lagi jika perusahaan membutuhkan orang dengan kualifikas seperti Anda.”
Sebenarnya, apa yang dilihat dari personalia terhadap sebuah CV? Pertama adalah latar pendidikan. Kedua, tentu saja profesi sebelumnya (bagi profesional) atau proyek yang pernah dikerjakan sebelumnya (sarjana baru). Dan ketiga adalah organisasi tempat ia beraktifitas. Apalagi jika lowongan yang ditawarkan adalah berkaitan dengan bagian atau divisi yang banyak berhubungan dengan klien atau pihak ketiga, seperti humas dan public relation, marketing, atau sales. Semakin banyak organisasi yang diikuti, maka semakin pertimbangan perusahaan untuk mempekerjakan kandidat tersebut semakin besar. Ditambah dengan karya-karya lain yang menunjang seperti artikel yang pernah dipublikasikan di media massa, atau mungkin pernah menjadi narasumber untuk kegiatan tertentu atau aktif di kepanitiaan acara tertentu, maka peluang karir yang didapatkan akan lebih besar lagi.
Lalu bagaimana cara membuat CV yang menarik bagi mereka yang masih fresh graduate?
Jika Anda punya pengalaman sebagai ketua panitia untuk kegiatan sosial seperti Idul Adha, donor darah, pembagian sembako, sementara Anda melamar untuk posisi staf keuangan. Maka pengalaman Anda sebagai ketua panitia tersebut jangan ditonjolkan, cukup diletakkan di bagian bawah dari CV Anda. Sebaliknya kalau Anda pernah ikut terlibat di acara seminar atau workshop tentang ekonomi, baik sebagai pelaksana atau peserta, maka letakkan itu semua di bagian atas CV Anda. Memang butuh tenaga ekstra merubah-ubah CV, tapi percayalah hasil yang didapat akan jauh lebih efektif, khususnya dalam membuat perusahaan mengundang Anda untuk sesi interview kerja.
Banyak para pencari kerja, terutama mereka yang tergolong kategori fresh graduate yang masih membuat CV dalam format yang bersifat umum, hanya mencantumkan posisi yang pernah dijabat tanpa memperincikan tugas-tugas apa saja yang dilakukan saat itu. Misalnya, Anda pernah menjadi ketua bidang UKM untuk organisasi tertentu. Apa saja yang Anda lakukan selama menjabat ketua bidang tersebut? Apa hasilnya? Bagaimana Anda mengarahkan tim untuk mencapai target?
Jelaskan secara rinci di dalam CV Anda, apalagi kalau posisi yang dilamar berkaitan dengan pengalaman Anda di masa kuliah dulu. Sebab, bagi sarjana yang baru mulai masuk ke dunia kerja, pengalaman saat kuliahlah yang bisa diandalkan mengingat mereka belum pernah bekerja di perusahaan manapun.
Salah satu kekeliruan para fresh graduated adalah menganggap CV yang menarik adalah CV yang desainnya penuh warna, dicetak di atas kertas warna, dan menggunakan jenis font (huruf) yang tidak konsisten. Seorang personalia cenderung memperhatikan isi konten dari CV Anda, bukan hanya desainnya saja, kecuali jika Anda sedang melamar di bidang industri kreatif. Namun jika untuk industri umum, CV minimalis dan padat jauh lebih disukai. Sebuah CV yang bagus tidak berarti harus panjang, meski tentu jangan terlalu pendek juga. Karena sebuah riwayat hidup mencerminkan karakter yang membuatnya, maka usahakan membuat citra diri Anda yang positif melalui CV yang dikirimkan.
Membuat CV bukanlah seperti membuat cerpen yang bisa lompat dari satu plot ke plot yang lain. CV adalah cermin dari cara berpikir kita. CV yang baik adalah CV yang runut, mulai dari biodata, proyek yang pernah ditangani, organisasi yang pernah diikuti, karya yang pernah dipublikasikan, kursus dan seminar yang pernah diikuti hingga informasi penunjang lain seperti alamat blog (jika ada) dan URL sosial media.
Karena CV adalah senjata satu-satunya bagi fresh graduated, maka kesuksesan Anda membuat CV akan menentukan karir Anda setelah lulus dari perguruan tinggi.
Selamat mencoba!