Melakukan adaptasi di lingkungan kantor memang tidak mudah, terlebih lagi bagi karyawan baru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses adaptasi berjalan mulus.
Sebagai seorang fresh graduated atau calon karyawan baru yang siap memasuki dunia kerja, pastinya Anda sudah mempersiapkan diri dengan melamar ke banyak perusahaan, sampai akhirnya ada perusahaan yang menerima sesuai dengan kualifikasi Anda. Tentu saja rasa senang dan syukur menyatu dan Anda pun sudah merencanakan apa yang harus dikerjakan demi kemajuan perusahaan. Gaji mungkin saja tidak sesuai dengan ekspektasi, tapi bekal pengalaman yang akan didapat membuat Anda “menurunkan” standart gaji yang diinginkan. Bagi para sarjana muda yang baru masuk ke dunia kerja , bisa diterima kerja di sebuah perusahaan saja sudah merupakan prestasi tersendiri. Apalagi kalau sebelumnya memang tidak punya pengalaman kerja atau minim rekam jejak di dunia organisasi. Biasanya para lulusan muda ini menurunkan standart ekspektasinya agar bisa mudah diterima. Kelak ketika dia sudah menimba pengalaman, maka daya tawarnya pun akan meningkat, terlebih apabila memiliki rencana untuk mencari kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain.
Lalu apa yang harus dilakukan apabila seseorang sudah diterima kerja di sebuah perusahaan? Pertama, cobalah berkenalan dengan rekan-rekan sekantor dan petakan (mapping) mana yang kira-kira bisa membantu Anda belajar lebih banyak lagi. Banyak di antara mereka yang punya keahlian khusus di mana Anda bisa belajar banyak darinya. Lupakan teman yang hanya hobi gosip, hobi menjelek-jelekkan atasan, banyak mengeluh, dan terlalu banyak main media sosial. Anda hanya akan membuang-buang waktu kalau terlalu dekat sama rekan kerja tipe seperti itu. Sebaliknya, investasikan waktu lebih banyak untuk bergaul dengan Si Jago Internet Marketing, Si Jago Software, Si Jago Presentasi, Si Jago Training, Si Kutu Buku, Si Pintar yang paham dunia bisnis dan sebagainya. Selain rekan sejawat, carilah orang-orang yang lebih berpengalaman –Tidak harus atasan langsung, namun mereka para karyawan senior yang juga punya keahlian khusus. Biasanya mereka lebih memahami tentang manajemen dan strategi dalam bekerja. Kalau perlu, jadikan ia mentor Anda selama bekerja di perusahaan tersebut karena itu adalah salah satu cara menjaga hubungan baik dengan relasi kerja
Kedua, tentukan key performance indicator (KPI) Anda. Tentu pihak manajemen sudah pasti menentukan KPI untuk Anda. Misalnya untuk profesi staf kehumasan, dalam satu bulan Anda diharuskan membuat siaran berita yang dimuat oleh minimal 10 media skala nasional. Maka paksakan diri Anda untuk memuat berita di 20 media. Jadi, one step ahead dalam bekerja, jangan mengikuti standart yang diberikan perusahaan, apalagi di bawah standart.
Ketiga, beri target waktu dalam belajar. Pelajari industri yang Anda kerjakan, bisnis perusahaan Anda, dan tentunya kompetitor. Berikan masukan (insight) saat rapat dengan manajemen mengenai industri. Berikan pandangan Anda dan bangun citra diri yang positif di hadapan manajemen. Bagi orang-orang yang berpikiran negatif, bisa jadi apa yang Anda lakukan adalah bagian dari “cari muka”, “penjilat”, “anak kemaren sore” dan sebagainya. Biarkan saja seperti itu, karena bagaimanpun kondisinya, mereka tetap akan mencibir Anda.
Keempat, cobalah untuk terus up-date dengan mencari tahu situasi dan kondisi di seputar kantor dan pekerjaan Anda. Misalnya, ketika Anda melihat salah satu rekan kerja mengalami kesulitan, cobalah untuk menawarkan bantuan. Tanyakan apa masalah mereka dan tunjukkan bagaimana Anda bisa membantu menyelesaikan. Sikap ini adalah sikap positif, dan biasanya atasan atau teman kantor akan sangat senang sekali dengan tawaran Anda. Dan ini bisa membantu perjalanan karir Anda ke depannya.
Kelima, investasikan gaji untuk meningkatkan kompetensi Anda. Jangan terlalu mengandalkan biaya training dari kantor karena pada umumnya alokasi dana untuk kebutuhan karyawan baru memang belum terlalu besar. Ada baiknya Anda mengembangkan diri dengan menggunakan uang pribadi, mengingat hasilnya yang sangat bermanfaat terutama untuk diri Anda sendiri. Dengan meningkatkan kompetensi, Anda berinvestasi untuk perjalanan karir. Dan bagi seorang fresh graduated, itu akan sangat membantu perkembangan karir Anda di masa akan datang.