Situasi Pertama
Pewawancara: Apa rencana kamu lima tahun kedepan?
Fira: Saya ingin memiliki rumah, mobil dan jabatan yang tinggi.
Situasi Kedua
Pewawancara: Apa rencana kamu lima tahun kedepan?
Arga: Saya bingung ya kalau bicara lima tahun kedepan, saya sendiri tidak dapat memastikan, yang jelas sih lebih baik dari sekarang.
Situasi Ketiga
Pewawancara: Apa rencana kamu lima tahun kedepan?
Santi: Saya ingin kemampuan leadership, komunikasi, manajerial saya bertambah dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
***
Rencana lima tahun kedepan? Pertanyaan ini menggambarkan tentang diri kita sebenarnya di masa mendatang. Banyak dari kita mungkin tidak memiliki perencanaan yang matang tentang lima tahun kedepan seperti apa, padahal hal tersebut menyangkut dengan masa depan kita sendiri.
Memang tidak mudah memprediksi apa yang akan terjadi lima tahun ke depan, namun hal ini bukan berarti menjadi alasan untuk tidak merencanakan apa-apa, justru dari sekarang kita harus sudah merancang rencana lima tahun kedepan.
Pelamar kerja yang sudah memiliki konsep matang seperti apa dirinya di masa depan biasanya akan lebih mudah diterima di perusahaan bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak memikirkan apa-apa. Hal ini karena perusahaan sangat senang dengan orang yang berpikiran visioner.
Secara tidak langsung pemikiran visioner seseorang akan berdampak nyata pada kinerja mereka selama di perusahaan. Dan secara tidak langsung kinerja perusahaan pun akan menjadi lebih dinamis berkat adanya karyawan-karyawan yang memiliki visi besar dalam hidupnya.

---

Tulislah rencana lima tahun ke depan yang akan kita raih....

---

Tujuan dari pertanyaan ini
Pewawancara ingin mengetahui seberapa besar antusiasme pelamar kerja terhadap dirinya sendiri yang secara tidak langsung akan berdampak baik pada kinerja perusahaan nantinya. Selain itu pewawancara ingin sekali melihat target pelamar kerja untuk bisa berkembang lebih baik lagi di masa mendatang.

---

Tips

1.Jangan menjawab secara spesifik waktu dan jabatan dalam lima tahun ini, usahakan kita bicara mengenai kesempatan, kesukaan dan skill yang kita improve. Lebih baik bicara soal industri daripada pangkat dan jabatan. Misalnya kita ingin bekerja di bidang apa di lima tahun mendatang.
2.Jangan spesifik supaya dia tidak dinilai dari satu bidang saja. Orang lebih senang effort dia bukan ambisi.
3.Sebaiknya berikan rencana lima tahun yang akan membuat pewawancara menilai kita punya ketertarikan besar pada bidang yang kita inginkan, dari sini selain melihat target yang akan dicapai, pewawancara juga bisa melihat passion pada diri kita.

---