Mencintai pekerjaan adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, maka dari itu ada ungkapan bahwa memilih pekerjaan harus berdasarkan minat atau passion
Bekerja adalah jiwa, demikian kata mereka yang sudah merasakan bertemu dengan passion-nya. Orang-orang yang menikmati pekerjaannya biasanya rela melakukan apapun yang terbaik. Sedangkan mereka yang bekerja karena terpaksa, tertekan, atau sekedar untuk menyambung hidup dan agar dapur tetap mengebul, biasanya bekerja dengan tidak maksimal. Tidak melakukan the best, hanya sekedar doing the rest –Jika tim atau rekan kerjanya sudah melakukan sesuatu, ia tinggal finishing alias melengkapinya saja.
Pertanyaannya, apakah Anda saat ini sudah menikmati pekerjaan yang digeluti? Atau jangan-jangan Anda tidak menyadari kalau sebenarnya Anda tidak menikmati pekerjaan apa yang sedang Anda kerjakan? Coba cek tanda-tandanya di bawah ini, jika Anda memilikinya berarti pekerjaan saat ini sudah sesuai dengan passion Anda.
Tanda Anda Sudah Bekerja Berdasarkan Passion :
Siapapun tidak mau kerja over time kalau tidak dibayar. Untuk beberapa level manajerial, lembur sama sekali tidak dibayar. Mereka yang masih dibayar adalah mereka yang masih menduduki posisi bawah. Uniknya, di antara orang-orang yang harus lembur tersebut, justru ada yang sengaja ‘melemburkan’ diri. Bukan untuk nonton tayangan streaming di Youtube (biasanya semakin malam jaringan internet semakin kencang), tapi karena memang ia ingin memberikan yang terbaik buat perusahaannya. Jika Anda termasuk karyawan yang merasa “tidak puas” dengan jumlah jam kantor yang delapan jam lalu ingin menambah dengan bekerja melebihi jam kantor tanpa ada paksaan dari siapapun dan tanpa ada bayaran tambahan, maka sudah bisa dipastikan bahwa Anda adalah orang yang punya passion di pekerjaan saat ini.
Anda bekerja di industri properti sebagai staf keuangan. Anda lalu mencari-cari tahu baik dari majalah maupun internet tentang perkembangan industri ini, prospek tahun depan, pertumbuhannya, pengaruh dari ekonomi global dan sebagainya. Anda lalu mempelajari apa yang telah dilakukan oleh kompetitor dan bagaimana perkembangan mereka. Pekerjaan Anda sebenarnya tidaklah berhubungan langsung dengan pemasaran atau industri properti itu sendiri, namun rasa keingintahuan (curiousity) yang menggebu-gebu tentang perusahaan Anda membuat Anda bersemangat untuk belajar. Bahkan tidak hanya tentang industri, untuk bidang pekerjaan keuangan ini pun Anda juga punya semangat menambah kompetensi. Kalau sudah begitu, pekerjaan ini sesuai dengan passion Anda.
Mengapa ada orang yang sering mempromosikan perusahaannya kepada teman atau kerabat yang tidak ada hubungannya dengan bisnis? Sebab ia bangga dengan tempat kerjanya. Ia punya prestise yang tinggi karena berhasil bekerja di kantornya sekarang. Semakin sering Anda menceritakan tentang pekerjaan Anda kepada orang-orang terdekat (secara positif), itu menunjukkan bahwa Anda memang menjiwai profesi ini.
Istilah ini tentu sudah sering kita dengar. Biasa ditujukan kepada orang yang ingin tahu urusan orang lain padahal tidak ada hubungannya dengan dirinya. Namun seseorang yang punya passion di tempat ia bekerja biasanya selalu kepo terhadap rekan-rekannya yang beda departemen. Ia ingin tahu isu apa yang sedang terjadi di unit lain dari sisi bisnis, bukan gosipnya.
Biasanya para workaholic menjadikan kantor sebagai rumah keduanya. Namun perlu dipertegas perbedaan antara workaholic dengan orang yang punya passion. Kalau yang pertama, mereka bekerja karena ingin mengejar target. Sedangkan yang kedua, mereka bekerja karena ingin mengejar pertumbuhan. Yang pertama lebih fokus pada tanggung jawabnya sendiri, sedangkan yang kedua fokus pada tanggung jawab seluruh anggota departemen meskipun dirinya hanya sebagai staf biasa. Orang yang punya passion waktunya di kantor dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan teman-teman lain, sedangkan workhaholic fokus pada pekerjaannya sendiri.
Jika Anda menganggap bos Anda bukan sekedar orang yang memberi perintah, melainkan sebagai guru atau coach tempat Anda menimba ilmu darinya, itu menandakan Anda punya hasrat untuk maju bersama perusahaan ini. Jangan sia-siakan, apalagi kalau bos Anda punya ilmu dan pengalaman yang bisa dibagi kepada Anda. Sebagai anak buah, harusnya Anda tidak bertindak seperti kebanyakan karyawan lain yang mengeluhkan bos-bosnya.
Apakah tanda-tanda di atas ada pada diri Anda? Kalau iya, maka SELAMAT! Anda sudah menemukan pekerjaan yang sesuai hasrat dan kompetensi Anda. Saran kami, jangan dilepas, kecuali kalau nanti Anda mendapat kesempatan lain yang jauh lebih baik lagi.