Dalam meniti karir kadang kita harus berpetualang ke banyak perusahaan. Lalu bagaimana ketika kita harus berpindah ke tempat kerja yang lebih baik namun dengan gaji yang lebih kecil?
Lazimnya orang memutuskan untuk resign atau berpindah kerja ke perusahaan lain karena berharap mendapatkan karir yang lebih baik, gaji yang lebih besar, fasilitas yang lebih banyak, bonus tambahan, atau atasan yang menyenangkan. Tentu tidak ada yang keliru dengan keinginan-keinginan tersebut. Sudah menjadi hasrat setiap orang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih, baik dari sisi finansial maupun lebih dari sisi lainnya.
Namun pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa tidak selamanya orang beruntung mendapatkan yang lebih baik dari pekerjaan sebelumnya? Sebagian (besar?) orang malah mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih rendah dari perusahaan terdahulu. Tidak hanya itu, bahkan jabatannya pun mengalami down-grade, yang tadinya manajer menjadi staf biasa, yang tadinya direktur menjad general manager, dan seterusnya. Mengapa ada orang yang mau seperti itu? Faktornya bisa macam-macam. Bisa jadi ia terkena program pensiun dini dari perusahaan sebelumnya. Atau merasa tidak cocok dengan lingkungan kerja dan atasannya –Daripada “makan ati” lebih baik pindah ke tempat baru meski penawarannya lebih kecil. Bisa juga karena faktor lokasi, kantor yang lama terlalu jauh sehingga ia kehabisan waktu berkumpul bersama keluarganya.
Namun dari semua itu, ada juga alasan yang lebih rasional dan “disengaja”, yaitu faktor pertumbuhan diri atau pengembangan karir dan skill. Mereka yang rela pindah dengan resiko pengurangan penghasilan dan turun jabatan bisa dikarenakan mereka melihat adanya potensi lain yang bisa diambil dari tempat barunya, yaitu investasi “leher ke atas”. Apa itu investasi “leher ke atas”?
Dalam dunia kerja , istilah tersebut diperkenalkan oleh motivator finansial Indonesia, Tung Desem Waringin. Ia menganalogikan bahwa "leher ke atas" itu adalah otak. Kita jarang berinvestasi untuk pengembangan kognitif alias pengetahuan. Biasanya kita hanya fokus pada pengembangan tabungan. Padahal, untuk menambah ilmu dan kemampuan membutuhkan dana dan tidak semua orang mau mengalokasikan gaji bulanannya untuk kebutuhan tersebut. Faktor inilah yang dilihat oleh mereka, orang-orang yang rela pindah kerja meski gajinya lebih sedikit.
Seorang praktisi public relations dari sebuah perusahaan penyewa perkantoran rela pindah ke perusahaan konsultan dengan gaji yang lebih kecil dari tempat sebelumnya. Apalagi gedung kantor barunya itu hanya berupa rumah, beda dengan perusahaan sebelumnya yang bangunannya mewah dan elegan sehingga terkesan “prestise”. Namun yang ia dapat dari tempat barunya ini lebih dari sekedar uang. Di sini ia sering diberi pelatihan (training) rutin untuk mengembangkan kompetensi, sering bertemu dengan orang-orang yang kreatif, belajar tentang strategi bisnis, menjalin kemitraan dengan beberapa negara luar, serta dituntut untuk selalu berpikir out of the box. Padahal bidang pekerjaannya sama, profesinya sama, tapi output yang dihasilkan berbeda. Hanya satu tahun sejak ia pindah kantor, pengetahuannya tentang berbagai macam industri di Asia Pasifik bertambah, kreatifitasnya semakin terasah, dan jaringan pertemananya hingga mencapai ke Eropa. Inilah yang tidak didapatkan pada pekerjaannya terdahulu.
Jadi kalau Anda mau pindah kerja dan ditawari gaji yang lebih sedikit, jangan langsung menolak. Pertimbangkan faktor seperti ilmu baru apa yang bisa Anda pelajari nantinya, networking yang akan Anda dapatkan, dan peluang-peluang lainnya. Kalau pun tidak ada yang bisa didapatkan secara keilmuan dan pertemanan, pertimbangkan faktor lain seperti waktu dan lokasi kerjanya. Dengan pindah ke tempat yang lebih dekat dengan rumah, biaya operasional transportasi Anda bisa lebih ditekan dan waktu untuk berkumpul bersama keluarganya menjadi lebih banyak. Jangan hanya berpikir kuantitatif saja saat menerima tawaran gaji yang lebih rendah, tapi pikirkan juga secara kualitatifnya. Dengan mengambil berbagai sudut pandang yang berbeda, Anda semakin mantap pindah kerja dan tidak lagi memikirkan selisih antara gaji di tempat lama dengan di tempat baru, karena Anda mendapatkan apa yang tidak didapatkan dari perusahaan sebelumnya.
Semoga semakin sukses di tempat kerja yang baru!