Ada 5 hal yang dapat kamu pelajari dan teladani dari 5 tokoh terkenal dunia; Elon Musk, Steve Jobs, Jack Ma, Mark Zuckerberg, dan Jeff Bezos. Apa saja ya?
Ada 5 tokoh dunia yang penulis pilih untuk mengetahui bagaimana karakter kesuksesan kerja mereka sehingga dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Ke 5 tokoh yang penulis pilih adalah Steve Jobs (Pendiri dan mantan CEO Apple Inc); Elon Musk (Pendiri Paypal, SpaceX dan juga CEO Tesla); Jack Ma (Pendiri dan mantan CEO Alibaba); Mark Zuckerberg (Pendiri Facebook) dan Jeff Bezos (pendiri dan Mantan CEO Amazon).
Dari berbagai sumber bacaan maupun buku-buku autobiografi mereka ada 5 karakter kerja mereka yang menunjukkan karakter kerja yang pantas untuk dapat diteladani, antara lain:
1. Mengerjakan sesuatu dengan sempurna
Tidak ada yang mampu membantah bahwa ke 5 tokoh ini hampir dapat dikatakan manusia-manusia yang menuntut kesempurnaan atau perfeksionis. Contoh sikap perfeksionis itu dapat kita lihat dari tokoh Steve Jobs ketika ia mengerjakan produk macintosh yang pertama, ia meminta pembuatan desain papan chip berulang kali karena ia merasa desain tersebut sangat payah. Para karyawannya pun memprotes kenapa mereka harus menghabiskan banyak sekali waktu untuk mengerjakan papan chip yang hanya bisa dilihat oleh teknisi.
Steve Jobs pun memberikan jawaban kepada karyawannya bahwa seorang tukang kayu tidak akan menggunakan kayu dengan kualitas yang buruk untuk bagian belakang lemari walau tidak ada orang yang melihatnya.
Itulah sikap seorang tokoh yang menuntut kesempurnaan kerja, bukan semata-mata apa yang bisa dilihat saja, bahkan yang tidak terlihat pun wajib kita perhatikan.
Dalam bekerja kita harus memberikan kemampuan terbaik kita walaupun itu tidak dilihat oleh orang lain.
2. Tetap bangkit dan pantang menyerah
Semua cerita tentang semangat pantang menyerah dan tetap bangkit untuk mencoba dan terus mencoba ada dalam semangat dari ke 5 tokoh ini. Steve Jobs dengan produk NeXT nya yang diharapkan mampu menggantikan kebesaran IBM yang saat itu merupakan perusahaan komputer besar.
Elon Musk juga tetap bangkit dan bangkit lagi ketika SpaceX berkali-kali gagal meluncur dan meledak. Namun saat ini SpaceX sudah menjadi cerita sukses. Alibaba juga cerita tentang kegigihan seorang Jack Ma karena beberapa kali dilecehkan dan disepelekan bahkan oleh teman-teman dekatnya yang diajaknya untuk mendirikan Alibaba. Namun keyakinan seorang Jack Ma akan apa yang dia pikirkan dan yakinkan membawa cerita sukses Alibaba hingga saat ini.
Begitu juga dengan cerita sukses Facebook dan Amazon. Cerita seorang Mark Zuckerberg bukanlah cerita tentang produk tetapi cerita sukses seorang yang berani keluar dari zona nyaman seorang mahasiswa dari Universitas ternama yang penuh keyakinan bahwa setelah lulus pastinya akan mendapatkan kerja dan penghasilan yang tinggi. Namun Mark dengan berani karena yakin bahwa kesuksesannya akan terjadi jika ia memulai sesuatu yang berbeda.
Begitu juga dengan seorang Jeff Bezos dengan Amazonnya, saat itu e-commerce belumlah dikenal, saat ia memulai usahanya, toko-toko atau shopping mall besar sedang gencar-gencarnya berekspansi karena dunia belanja secara langsung sedang digandrungi. Kepercayaan akan sistem belanja online belumlah terbentuk bahkan cerita penipuan malahan lebih banyak yang didengar dan dialami orang.
3. Memiliki motivasi yang benar
Steve Jobs pernah berkata bahwa ia bekerja bukan untuk uang, ia bekerja untuk pelanggan dan konsumennya. Hal ini mendorong Steve untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan masyarakat bahkan sebelum masyarakat dapat mengetahui apa yang mereka inginkan.
Karena hal ini Apple mampu menciptakan berbagai inovasi dalam hal teknologi contohnya adalah Macintosh. Lain halnya ketika Apple dipimpin oleh CEO yang mementingkan uang sebagai fokus utamanya yang malah menjerumuskan Apple hingga hampir mengalami kehancuran. Namun ketika Steve kembali ia tetap memegang teguh motivasinya bahwa ia bekerja untuk kepuasan pelanggan sehingga Apple mampu menciptakan berbagai karya revolusioner lain seperti Ipod, Ipad dan Iphone.
Begitu juga dengan Elon Musk dengan produk mobil listriknya - Tesla. Bagaimana kehadiran Tesla pada awalnya hanya dipandang sebelah mata karena kesulitan teknologi pengganti BBM yang ada saat ini tidaklah memungkinkan. Dunia hanya meributkan bahwa diperkirakan dalam 25 - 50 tahun kedepan cadangan minyak bumi dunia akan habis. Tetapi tidak ada yang berani melakukan kerja untuk mencari alternatif pengganti BBM, sampai keluarlah Tesla dengan inovasi mobil listriknya. Dunia ribut dan gempar, namun Tesla sudah menikmati hasil kerjanya karena motivasi benar sang pemimpin.
Cerita sukses dari motivasi yang benar juga dirasakan oleh para pendiri Facebook, Alibaba dan juga Amazon.
4. Visioner
Salah satu karakter yang menentukan keberhasilan suatu kerja adalah pandangan jauh ke depan (visioner) yang bahkan orang lain menganggapnya sebagai sesuatu yang mustahil. Para visioner ini selalu bersemangat untuk memandang segala hal dalam jangka panjang. Dia juga memiliki visi yang besar di setiap perjalanan karirnya.
Hampir semua tokoh yang mempunyai pandangan jauh ke depan, pasti selalu mendapatkan pertentangan karena menganggap sesuatu itu tidak perlu. Namun beruntungkah kita mempunyai orang-orang dengan visi yang jauh itu tetap komit dan percaya bahwa apa yang mereka pikirkan akan terjadi.
Mereka pasti tahu kegagalan adalah sebuah kemungkinan, tetapi itu adalah hal yang baik untuk tidak membiarkan orang-orang yang tidak setuju itu mematahkan semangatnya.
5. Tetaplah Belajar
Salah satu karakter sukses seorang Mark Zuckerberg adalah keinginannya untuk tetap mau belajar, baik dari belajar buku-buku maupun berdiskusi dengan tokoh-tokoh yang dipandang mempunyai keahlian tertentu. Begitu juga dengan Elon Musk, ia tetap mengalokasikan waktu minimal 2 jam sehari untuk belajar dan membaca apapun topik yang ada dari buku-buku yang tersedia.
Apa yang kamu lakukan dengan waktu luang kamu berdampak besar pada kesuksesan kamu. Salah satu cara terbaik untuk menghabiskan waktu di luar jam kerja kamu dengan menyerap pengetahuan bahkan tentang topik di luar karier kamu melalui buku. Bahkan seorang Jack Ma akan memilih penerbangan dengan kelas business bukan untuk memamerkan bahwa ia mampu naik pesawat dengan kelas yang mahal, namun dalam perjalanan yang lama itu dimanfaatkannya untuk membaca. Untuk itu ia perlu tempat yang nyaman untuk membaca.
"Tidak ada, tidak satu pun atau aktivitas, yang dapat menggantikan pengalaman membaca yang baik dibawa ke negeri lain, alam lain, melalui kata-kata dan bahasa," tulis Oprah Winfrey dalam artikel di situsnya. Sang maestro media ini juga membagikan kebiasaan membacanya kepada dunia melalui klub bukunya yang populer.
Sementara itu, seorang Bill Gates membaca 50 buku per tahun di antara waktunya yang tentunya sibuk itu.