Pilihan pekerjaan untuk “bertahan hidup” kadang menimbulkan dilema tersendiri, dengan adanya pilihan, yaitu menjadi pekerja lepas atau freelance.
Bagi Anda yang masih bimbang memilih karir sebagai freelancer atau sebagai karyawan tetap di perusahaan, Anda dapat mengamati hal-hal berikut sebagai referensi Anda dalam berkarir.
Bila menjadi karyawan tetap, Anda akan mendapatkan pemasukan yang pasti setiap bulannya. Bilamana perusahaan mendapatkan kendala krisis tertentu, resiko yang dihadapi adalah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), namun pada proses PHK pun, karyawan tetap mendapatkan uang tunjangan atau pesangon. Selain itu, bekerja di perusahaan tertentu juga membuka networking kepada lingkungan baru sehingga Anda akan mendapat “keluarga ke dua” di dalam hidup Anda, yaitu lingkungan pekerjaan. Menjadi karyawan tetap juga memiliki keuntungan lain. Anda akan mendapatkan benefit yang ditawarkan perusahaan, seperti asuransi, biaya kesehatan, hingga bonus tahunan. Jenjang karir juga telah menanti Anda. Kedudukan CEO di perusahaan dapat Anda raih bila Anda tekun dan rajin dalam bekerja, meski kadang banyak juga karyawan yang memiliki pekerjaan sampingan yang juga menguntungkan.
Dari sekian banyak kelebihan bekeja sebagai karyawan perusahaan, tentu saja ada kekurangan dari menjadi pegawai perusahaan. Setiap posisi dalam perusahaan akan diperebutkan banyak orang, baik itu karyawan yang baru bergabung maupun sesama rekan kerja, belum lagi politik kantor yang pastinya mempengaruhi lingkungan kerja. Persaingan memperebutkan posisi yang lebih tinggi terkadang membuat orang melupakan arti dari kekerabatan karena berhubungan dengan lingkungan, maka harus ekstra beradaptasi dengan rekan kerja, atasan dan klien agar mempermudah proses kerja Anda. Dari banyaknya situasi lingkungan yang mempengaruhi proses kerja kita, terkadang menimbulkan konflik hubungan antar personal. Kebijakan kantor juga harus ditaati oleh setiap karyawan. Terkadang ada beberapa karyawan yang kurang menerima kebijakan kantor sehingga mendapatkan teguran keras. Maka perlu diingat bahwa berperilaku baik di lingkungan kerja merupakan kewajiban dari setiap karyawan.
Bagi Anda yang berjiwa bebas dan kurang suka dengan keterikatan kerja, Anda sangat cocok menjadi seorang freelancer. Sebagai pekerja freelance, Anda dapat mengatur jam kerja Anda sendiri. Tidak harus bangun pagi dan pulang malam. Bekerjanya pun bisa dari rumah. Penghasilan yang Anda dapat sepenuhnya akan menjadi milik Anda sendiri, tidak terpotong pajak perusahaan, hanya pajak perorangan saja.
Ritme bekerjanya pun sangat pas bagi Anda yang tidak bisa hidup monoton. Dalam kurun waktu tertentu, Anda akan dapat bekerja dengan beberapa individu atau perusahaan secara bersamaan, sehingga Anda tidak hanya bertemu dengan orang yang sama setiap hari. Bila Anda jenuh, Anda dapat berhenti bekerja sewaktu-waktu dan refreshing sampai waktu yang Anda tentukan sendiri – terlihat dari beberapa profesi yang cenderung disukai para freelancer, diantaranya photographer, graphic design, penulis, guru les private dan lain sebagainya.
Beberapa kekurangan bekerja sebagai freelancer adalah Anda tidak di back-up oleh siapapun, hanya mengandalkan diri sendiri untuk mendapatkan klien. Media sosial akan sangat membantu Anda membuka jaringan yang lebih luas. Selain itu, pemasukan setiap bulannya tidak akan sama atau stabil. Sewaktu-waktu bisa meningkat pesat, namun bisa juga minus. Jaminan kesehatan dan masa depan juga harus dipersiapkan sendiri. Sebaiknya bila Anda bekerja dengan perusahaan atau perorangan, selalu sediakan kontrak kerja yang profesional. Sehingga akan memudahkan Anda dalam sistem pembayaran sehingga keterikatan kerja menjadi lebih aman dan nyaman bagi kedua belah pihak.
Jadi jangan sampai salah pilih. Kenali diri Anda terlebih dahulu, dan tentukan tipe pekerja manakah yang cocok dengan Anda.