49lsvbppat artikel mei 1
Impian Kerja Pasca-Pandemi Covid-19

Ketika masa pandemi ini selesai dan ternyata kantor kamu tidak lagi menerapkan sistem fleksibilitas WFH dan WFO, apakah kamu akan meninggalkan kantor kamu?

Impian Kerja Pasca-Pandemi Covid-19

Menurut survey 2021 yang diselenggarakan oleh Ernst & Young (EY) tentang pekerjaan yang diimpikan pasca-pandemi COVID-19, ternyata lebih dari 54% karyawan yang disurvey dari seluruh dunia akan mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan mereka jika perusahaan tidak memberikan kebebasan atau fleksibilitas akan dimana dan kapan mereka bekerja. 

Dari survey EY ini, mereka-mereka yang bekerja dalam teknologi digital, financial, pendidikan dan bahkan dari sektor pemerintahan serta generasi baby boomer yang lebih menuntut fleksibilitas tersebut. Sedangkan untuk bagian-bagian kerja lainnya bersifat menunggu akan situasi dan kondisi yang ada pasca-pandemi.

Dari hasil survey EY ini mengindikasikan bahwa prospek kerja yang fleksibel akan semakin meluas dan perusahaan harus dapat mengantisipasi dan mempersiapkan situasi yang kemungkinan akan berubah di masa yang akan datang. Yang paling serius dan harus adalah penerapan teknologi digital baik fasilitas di kantor maupun di rumah, tentang kecepatan akses internet, aplikasi video call, perangkat komputer, dan lain-lain hal yang mendukung pola kerja fleksibel tersebut.

Fleksibilitas kerja yang diinginkan oleh karyawan dalam survey ini adalah bekerja tidak melulu harus di tempat kerja (kantor perusahaan), tetapi bisa saja diluar kantor (rumah, ketika mereka sedang berlibur atau ditempat lain) yang secara entitas bukan fasilitas kantor atau perusahaan mereka.

Tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk dipenuhi oleh perusahaan, tetapi mau tidak mau situasi ini akan mempengaruhi kondisi kerja di masa yang akan datang. Menawarkan jadwal kerja di lingkungan hybrid adalah perlu dan tidak terbantahkan mulai sekarang. Pertanyaan sebenarnya mengacu pada seperti apa seharusnya ini dalam praktik, untuk memenuhi harapan populasi target karyawan, sambil memenuhi persyaratan organisasi.

Tentu saja ada dua pihak yang harus terpenuhi jika kondisi kerja fleksibel itu ingin diterapkan, yakni target dan harapan karyawan serta persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan. Tentu saja persyaratan ini bukan semata-mata pemenuhan perangkat keras jika harus bekerja diluar kantor semata, tetapi juga perlu diperhatikan akan komitmen, aspek kejiwaan serta kelancaran kerja dimana pada ujungnya adalah perusahaan memang dapat menerima kondisi kerja dengan cara dan kerja yang diimpikan oleh sebagian besar karyawan.

Fleksibilitas kerja dapat meningkatkan kesejahteraan fisik maupun mental karyawan karena memungkinkan mereka beristirahat dengan cukup dan terhindar dari konflik sesama rekan kerja karena kurangnya interaksi tatap muka. Sedangkan perusahaan tentunya ingin dengan penerapan fleksibilitas kerja juga akan meningkatkan produktivitas kerja dan pada ujungnya tentu saja kinerja perusahaan meningkat dan berbanding lurus dengan profit perusahaan.

13 Juli 2021