Bicara tentang gaji bukan hanya bicara tentang pendapatan, tapi juga tentang pengeluaran. Maka dari itu mengelola gaji haruslah dilakukan dengan sebijak mungkin.
Gaji atau upah merupakan salah satu bentuk penghargaan atau reward utama atas dedikasi kita terhadap perusahaan – Disamping apresiasi lain yang diberikan perusahaan seperti bonus tahunan atau hadiah atau ucapan langsung dari atasan dan manajemen. Gaji adalah alasan utama orang bekerja. Jumlah gaji yang didapat, sesuai dengan yang sudah disepakati oleh Anda dan pihak perusahaan, pastinya akan menambah semangat dalam bekerja, sehingga Anda termotivasi untuk bekerja dengan baik –Agar dikemudian hari jika beruntung mendapatkan kenaikan gaji.
Namun kenyataan yang banyak didengar saat ini adalah masih banyak pekerja atau karyawa yang sering mengeluhkan soal permasalahn gaji, yang paling sering adalah masalah gaji yang didapatkan masih dirasa masih kurang memadai. Dihitung dari harga kebutuhan hidup yang tidak pernah turun, ongkos perjalanan yang tidak sedikit, kewajiban membiayai keluarga, belum lagi harus melunasi cicilan ini-itu. Hal semacam ini kadang sangat memberatkan pekerja. Jika Anda tinggal di kota metropolitan, pastinya gaya hidup cukup juga menjadi salah satu indikator terkurasnya uang gaji Anda. Alih–alih butuh refreshing atau hiburan dengan bersantai di café, Anda tidak akan merasa sungkan mengeluarkan beberapa dari gaji Anda hanya demi segelas kopi hangat –Maka banyak pertanyaan seputar perlukah melakukan negosiasi gaji?
Bijaklah dalam mengatur gaji anda, tanamkan rasa syukur mendalam kepadaNya atas rezeki yang diberikan. Selalu ingat bahwa rezeki sudah ada yang mengatur maka jangan pernah merasa bahwa gaji Anda selalu kurang serta jangan menghamburkan-hamburkan hasil kerja keras Anda. Banyak berbagi dengan sesama yang membutuhkan, akan menimbulkan rasa syukur, bahwa masih banyak golongan masyarakat yang ingin berada di posisi Anda sekarang, dimana setiap bulan sudah mendapatkan kepastian penghasilan.
Setelah bersyukur, hal yang perlu diperhatikan adalah selalu meng-evaluasi diri setiap menerima gaji. Apakah cash flow diri Anda sudah seimbang atau belum? Jika belum, sebaiknya sesuaikan cara dan gaya hidup Anda. Hindarkan diri dari tawaran cicilan yang menggiurkan, terutama dari kartu kredit, karena bunga yang diberikan akan cukup menguras isi dompet Anda. Jangan sampai Anda harus berhutang pada rekan kerja Anda, hal tersebut akan menjadi beban untuk Anda untuk mengembalikannya, dan apabila ada masalah dalam proses pengembaliannya akan merugikan nama baik Anda di lingkungan kerja. Lihat kembali kemampuan dan keadaan keuangan, apakah Anda dapat melunasi cicilan tersebut ke depannya? Dan apakah masih banyak kebutuhan yang lebih penting?
Jika kita mampu membayar cicilan tertentu, sebaiknya menyicil untuk barang produktif yang memiliki nilai jual, seperti barang elektronik dan kendaraan. Bisa jadiAnda akan memiliki aset berharga dikemudian hari. Bicara soal aset, takkan jauh dari investasi. Investasikan sebagian gaji Anda ke beberapa pilihan yang aman, seperti emas ataupun menabung di tabungan berjangka. Dari aset investasi tersebut, Anda dapat menikmati hasil jerih payah selama bekerja dalam bentuk barang yang bernilai. Atau jika gaji Anda mencukupi, investasikan dalam bentuk properti cukup menjanjikan. Investasi berupa saham tentu saja boleh, namun tidak dianjurkan bagi Anda yang belum memiliki banyak aset berharga dan belum bisa menerima resiko besar, karena naik turun angka saham sangat tidak menentu.
Mengingat Anda tidak hanya hidup di masa kini, ingatlah untuk menabung demi masa depan. Walaupun jumlah yang ditabung sedikit, kelak akan membuahkan hasil yang diinginkan jika selalu sabar dan rajin menabung. Paksakan diri Anda untuk tidak membeli kebutuhan yang kurang perlu. Alokasikanlah sebagian gaji untuk menabung. Jangan lupa untuk memiliki proteksi diri seperti asuransi atau bentuk bantuan kesehatan lainnya. Mungkin dari gaji yang Anda dapat, jika dikumpulkan dengan bijak, akan menghasilkan sesuatu yang berguna di kemudian hari, seperti punya rumah pribadi, kendaraan, ataupun wisata religi, so be wise for your income.